Denpasar Suatu Malam

:Dewi

Senantiasa malam menebar gelisah.

Seperti suara lengking panjang elang terluka

Seperti musim lalu.

Daun-daun gugur dalam benakku

Angin bertiup menuju arah jalan

Jalan yang membentang menuju garis pantai

Lihatlah dalam benakku telah bernyanyi riang

irama kanak-kanak

dalam diri senantiasa

yang tersimpan jauh menembus batas langit

Tapi malam terlalu sunyi untuk diterjemahkan

Tidak juga dalam kata. Tidak dalam isyarat.

Meski aku percaya burung-burung di langit

membawa takdirnya

terbang menentang arah mata angin

Tapi ke mana irama denyut nadi?

Seperti ingin berlari menembus batas langit

dan pergi merebut masa silam

Berlari terus mengejar bayang-bayang

yang setia menghitung usia

Bahkan jerih mengadu pada kata-kata.

Aku percaya kita senantiasa

diberinya sedikit jejak di jalan setapak

menjelma dalam benak kita

Seperti jam lonceng berdentang

menembus dingin udara malam

Kabut makin lingkat

Kau percaya padaku?

Kalau-kalau ternyata ilalang berduri

yang tumbuh setiap musim

menusuk kelopak mata dan menanamkan

seribu akar duka dalam tidurmu

Dalam hening malam senantiasa sepanjang musim

Seperti malam-malam yang kita lewati

Sambil diam-diam

menebar benih kesunyian

dan gelisah kerap menyergap

membuat kita percaya pertemuan melahirkan luka

Dan malam-malam panjang

terkenang dalam tidur kita

group.jpg

Kumbasari

Catatan Angin