CATATAN ANGIN

Semayam dalam daging

Duka abadi dari gigil semesta

Cakrawala sendiri

Sepi di ujung remang

Kembara jiwa

Tinggal dalam sangkar cahaya

Menarilah di udara

Cemas sampai suara

Sepi dalam gerimis

Udara makin lingkat

Dentang lonceng kota

Bersuara lirih

Di seluruh penjuru

Jalanan setapak

Setia di remang cahaya

Setapak lebih berarti

Cuaca dinihari

Bait-bait sajak

Beri arti dingin udara

Bermain sendiri

Dekapkan muka

BERANGKAT MENUJU DUKA

Berangkat menuju duka katamu.

Sebait sajak ditulis di atas kertas

Terbayang wajah kanak-kanak luruh

Diterpa hujan di bawah pohon

Anak-anak jadi lukisan semesta

Sendiri menatap isyarat duka cuaca.

Dan padi di sawah hampir menguning

Seluruh pandangan luruh jadi jarak

Tiap detik jam seperti kencang berlari

Deru jalan kota tak lagi terbaca

Sedang isyaratmu seperti suara luka

Berjalan sepanjang kota menebar cahaya

Dan jarak terbentang

Berangkat menuju duka katamu

Seperti denyut malam menggiring cahaya

Lambat-lambat kau tangkap kunang-kunang

Sepanjang malam

Next

Denpasar Suatu Malam

Kumbasari